Perbedaan Hipotesis Hubungan dengan
Hipotesis Pengaruh
Kerlinger
(2006), menyatakan hipotesis merupakan pernyataan dugaan (conjectural) tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk
kalimat pernyataan dan menghubungkan secara umum maupun khusus antara variabel
yang satu dengan variabel yang lainnya. Sedangkan Sudjana (2005) Mengatakan
hipotesis sebagai asumsi atau dugaan sementara mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan suatu hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan.
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan
pernyataan atau dugaan sementara yang dilakukan oleh peneliti mengenai
penelitian yang dilakukannya.
1.
Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis
nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan
hipotesis, yang diuji adalah
ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Contoh : “tidak ada hubungan
antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
2.
Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis
yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel
dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan
sebagai dasar pencarian data penelitian.
Dari
sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1.
Hipotesis tentang hubungan yaitu
hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau
lebih, mengacu ke penelitian korelasional. Hubungan antara variabel tersebut
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Hubungan
yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara kemampuan
fisika dengan kimia. Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai
kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang
tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya
memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan
berpikir logika (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan
antara keduanya.
b. Hubungan
yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat kekayaan
dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi
tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c. Hubungan
yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya hubungan
antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM berlangsung,
siswa semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.
Untuk
menghitung besarnya hubungan, kita menggunakan korelasi yang memiliki koefisien
korelasi r untuk sampel dan ρ untuk populasi.
2.
Hipotesis pengaruh yaitu hipotesis yang
menyatakan ada nya pengaruh dalam variabel tertentu pada kelompok. Hipotesis tentang pengaruh ini mendasari
berbagai penelitian komparatif dan eksperimen
Contoh : Ada pengaruh pretasi
belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT)
dan metode diskusi (penelitian eksperimen).
Untuk
menghitung besarnya pengaruh, kita menggunakan regresi dengan persamaan Y = a +
bX untuk sampel dan Y = α + βX untuk populasi. Besarnya pengaruh dilambangkan
dengan b atau β
Perbedaannya
Hipotesis Hubungan Dengan Hipotesis Pengaruh
Secara
teori hubungan adalah mengukur derajat keeratan (korelasi) antara dua variabel
baik yang sudah jelas secara literatur berhubungan atau sesuatu masalah yang
akan diteliti. Namun analisis hubungan tidak menjelaskan arah hubungan dengan
landasan teori baku. Sedangkan analisis pengaruh meneliti pola kausalitas atau
fungsi sebab akibat dari sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lain
berlandaskan teori tertentu. Dengan kata lain, terdapat variabel yang secara
teoritik mempengaruhi (independent variabel) kemudian melihat efek dari
variabel tersebut terhadap variabel lain yang dipengaruhi (dependent variabel).
Dalam
statistika, metode yang paling cocok untuk mengukur hubungan adalah korelasi.
Sedangkan metode yang paling umum untuk mengukur pengaruh adalah analisis
regresi (regression analysis), atau analisis jalur (path analysis) dan
variannya seperti cross-section, time series, panel data dan lainnya
(tergantung dari skala data pada variabel dependen dan variabel independen).
Sebagai contoh jika skala data pada variabel dependennya adalah kategorik,
sedangkan skala data variabel independennya adalah numerik, maka statistika
yang digunakan untuk mengukur pengaruh adalah analisis varians.
Berdasarkan
konsep statistika, analisis korelasi atau hubungan untuk mengukur tingkat
hubungan kedua variabel penelitian adalah bersifat tetap atau fix, baik
variabel Y maupun variabel X. Sedangkan pada analisis regresi, variabel
independen adalah fix, karena digunakan untuk mengukur respon terhadap variabel
dependen yang random.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar